Karakterisasi Zona Geotermal Menggunakan Pendekatan Dekomposisi Polarimetrik Yamaguchi pada Citra SAR

Authors

DOI:

https://doi.org/10.30872/s384n096

Keywords:

Geotermal, Kotamobagu, Dekomposisi Yamaguchi, SAR

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi panas bumi menggunakan pendekatan penginderaan jauh berbasis citra Synthetic Aperture Radar (SAR) melalui metode dekomposisi polarimetrik dengan algoritma Yamaguchi. Metode ini digunakan untuk mendeteksi karakteristik permukaan yang berkaitan dengan sistem geotermal, seperti zona rekahan dan perubahan litologi. Salah satu wilayah yang dipilih sebagai studi kasus adalah daerah Kotamobagu, Sulawesi Utara, Indonesia, yang telah dikenal memiliki potensi panas bumi dan menjadi lokasi studi kelayakan oleh berbagai institusi, termasuk PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Citra SAR polarimetrik memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi karakteristik permukaan seperti vegetasi, kelembapan tanah, serta struktur geologi yang berperan penting sebagai indikator tidak langsung sistem geotermal. Data yang digunakan merupakan citra dengan level pemrosesan tinggi yang telah melalui koreksi geometrik, reproyeksi, dan kalibrasi radiometrik untuk menjamin akurasi spasial dan radiometrik. Melalui metode dekomposisi Yamaguchi, analisis dilakukan terhadap empat komponen hamburan utama: hamburan permukaan, hamburan ganda, hamburan volume, dan hamburan heliks. Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi zona rekahan serta jenis tutupan lahan yang relevan dengan keberadaan sistem panas bumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Kotamobagu memperlihatkan pola hamburan yang konsisten dengan ciri-ciri geologi permukaan dari sistem panas bumi aktif dan dapat menjadi pendekatan awal yang efektif dan efisien dalam pemetaan prospek geotermal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Pertamina Geothermal Energy, “Feasibility Study Report of Geothermal Field,” PGE, Jakarta, Indonesia, 2010.

[2] Y. Yamaguchi, T. Moriyama, M. Ishido, dan H. Yamada, “Four-component scattering model for polarimetric SAR image decomposition,” IEEE Transactions on geoscience and remote sensing, vol. 43, no. 8, hlm. 1699–1706, 2005.

[3] H.-P. Chan, K. I. Konstantinou, dan M. Blackett, “Spatio-temporal surface temperature variations detected by satellite thermal infrared images at Merapi volcano, Indonesia,” Journal of Volcanology and Geothermal Research, vol. 420, hlm. 107405, 2021.

[4] J. L. Ball, P. H. Stauffer, E. S. Calder, dan G. A. Valentine, “The hydrothermal alteration of cooling lava domes,” Bulletin of Volcanology, vol. 77, hlm. 1–16, 2015.

[5] K. F. Mau, K. Subagiada, dan S. Supriyanto, “Analisis Pengaruh Perubahan Tutupan Lahan Terhadap Suhu Permukaan Tanah di Kota Samarinda,” GEOSAINS KUTAI BASIN, vol. 6, no. 1, hlm. 16–24, 2023.

[6] J. A. Richards, Remote sensing with imaging radar, vol. 1. Springer, 2009.

[7] F. T. Ulaby dan E. A. Wilson, “The microwave propagation and backscattering characteristics of vegetation,” 1984.

[8] Y. Yamaguchi, “Image-scale and look-direction effects on the detectability of lineaments in radar images,” Remote Sensing of Environment, vol. 17, hlm. 117–27, 1985.

[9] D. T. Hodder, “Application of remote sensing to geothermal prospecting,” Geothermics, vol. 2, hlm. 368–380, 1970.

[10] C. Bignami, M. Chini, S. Amici, dan E. Trasatti, “Synergic use of multi-sensor satellite data for volcanic hazards monitoring: the Fogo (Cape Verde) 2014–2015 effusive eruption,” Frontiers in Earth Science, vol. 8, hlm. 22, 2020.

[11] R. P. Gupta, Remote sensing geology. Springer, 2017.

Downloads

Published

20-08-2025

Issue

Section

Articles

How to Cite

Karakterisasi Zona Geotermal Menggunakan Pendekatan Dekomposisi Polarimetrik Yamaguchi pada Citra SAR. (2025). GEOSAINS KUTAI BASIN, 8(2), 69-78. https://doi.org/10.30872/s384n096

Most read articles by the same author(s)