Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Metode Maximum Likelihood
DOI:
https://doi.org/10.30872/mgz7yr40Abstract
Perubahan tutupan lahan mencerminkan dinamika pemanfaatan ruang dan sumber daya alam akibat aktivitas manusia maupun proses alami. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan di Kabupaten Kutai Kartanegara selama periode 2013 hingga 2023 menggunakan citra satelit multitemporal dan metode klasifikasi Maximum Likelihood. Proses klasifikasi diawali dengan preprocessing citra (koreksi geometrik dan radiometrik), pemilihan sample ROI (Region of Interest), serta validasi akurasi menggunakan Confusion Matrix, Overall Accuracy, dan Kappa Coefficient. Hasil menunjukkan bahwa kelas lahan hutan dan pertanian mengalami penurunan luas signifikan, sementara permukiman dan area tambang mengalami peningkatan. Akurasi klasifikasi mencapai Overall Accuracy sebesar 88% dan Kappa Coefficient sebesar 0,86. Studi ini berkontribusi dalam penyusunan kebijakan pemanfaatan ruang yang lebih berkelanjutan di wilayah yang mengalami tekanan alih fungsi lahan.
Downloads
References
[1] Pratomo, R. A., & Wijayanti, E. S. (2023). Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 19(3), 390-408.
[2] Safitri, R., Marzuki, M., Shafii, M. A., Yusnaini, H., & Ramadhan, R. (2022). Effects of Land Cover Change and Deforestation on Rainfall and Surface Temperature in New Capital City of Indonesia. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 8(6), 2849-2858.
[3] Gifari, O. I., Kusrini, K., & Yuana, K. A. (2023). Analisis Perubahan Tutupan Lahan Menggunakan Metode Klasifikasi Terbimbing pada Data Citra Penginderaan Jauh Kota Samarinda-Kalimantan Timur. Informatika Mulawarman: Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 18(2), 71-77.
[4] Sun, J., Yang, J., Zhang, C., Yun, W., & Qu, J. (2013). Automatic Remotely Sensed Image Classification in a Grid Environment Based on the Maximum Likelihood Method. Mathematical and Computer Modelling, 58(3-4), 573-581.
[5] Kesaulija, S. E., Murdjoko, A., & Moeljono, S. (2020). Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten Manokwari Selatan. Cassowary, 3(2), 141-152.
[6] Purnomo, A. A., Junitha, I. K., & Suartini, N. M. (2015). Variasi Spesies Diatom pada Tipe Perairan Berbeda untuk Kepentingan Forensik sebagai Petunjuk Kematian Akibat Tenggelam. Jurnal Simbiosis, 3(1), 247-257.
[7] Hansen, M. C., Potapov, P. V., Moore, R., Hancher, M., Turubanova, S. A., Tyukavina, A., ... & Townshend, J. R. (2013). High-resolution Global Maps of 21st-century Forest Cover Change. Science, 342(6160), 850-853.
[8] Hidayati, F., Yonariza, Y., Nofialdi, N., & Yuzaria, D. (2019, January). Intensifikasi Lahan melalui Sistem Pertanian Terpadu: Sebuah tinjauan. In Unri Conference Series: Agriculture and Food Security, 1, 113-119.
[9] Amalia, R., Dharmawan, A. H., Prasetyo, L. B., & Pacheco, P. (2019). Perubahan Tutupan Lahan Akibat Ekspansi Perkebunan Kelapa Sawit: Dampak Sosial, Ekonomi dan Ekologi. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(1), 130-139.
[10]Azham, Z. (2015). Estimasi Cadangan Karbon pada Tutupan Lahan Hutan Sekunder, Semak dan Belukar di Kota Samarinda. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 14(2), 325-338.
[11] Nuraeni, R., Sitorus, S. R. P., & Panuju, D. R. (2017). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan Wilayah di Kabupaten Bandung. Buletin Tanah dan Lahan, 1(1), 79-85.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 GEOSAINS KUTAI BASIN

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.