Efektivitas Ekstrak Pisang Ambon dan Air Kelapa untuk Menstimulasi Pertumbuhan Tunas Anggrek Kelip (Phalaenopsis bellina)
Efektivitas Ekstrak Pisang Ambon dan Air Kelapa
Abstract
Anggrek kelip (Phalaenopsis bellina) mendominasi tumbuh di Kalimantan, Sumatera dan Semenanjung Malaya namun terancam punah akibat aktivitas deforestrasi. Agar anggrek kelip tetap lestari, maka teknik kultur jaringan tumbuhan pada anggrek kelip dapat diaplikasikan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pertumbuhan dan waktu optimum tunas anggrek kelip dengan pemberian zat pengatur tumbuh dari kombinasi ekstrak pisang ambon dan air kelapa secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 kontrol dan 9 perlakuan dengan 3 kali pengulang. Perlakuan yang digunakan terdiri dari kombinasi ekstrak pisang ambon (75 mL/L; 100 mL/L; 125 mL/L) dan air kelapa muda (50 mL/L; 100 mL/L; 150 mL/L) yang ditambahkan ke dalam media Murashige and Skoog (MS). Parameter yang diamati yaitu waktu muncul tunas dan jumlah tunas. Hasil penelitian menujukan bahwa pemberian kombinasi ekstrak pisang ambon dan air kelapa muda berdampak positif terhadap pertumbuhan tunas anggrek kelip. Konsentrasi media yang optimum meningkatkan pertumbuhan tunas pada perlakuan K2P2 (air kelapa muda 100 ml dan ekstrak pisang ambon 100 ml) dengan waktu muncul tunas tercepat yaitu 2 minggu setelah tanam (MST) dan jumlah tunas terbanyak yaitu 5 tunas dalam 10 MST. Dengan demikian, kombinasi ekstrak pisang ambon dan air kelapa (1:1) dapat dikembangkan sebagai zat pengatur tumbuh alami untuk perbanyakan tunas anggrek kelip secara berkelanjutan.
References
Djajanegara, I. (2010). Pemanfaatan Limbah Buah Pisang dan Air Kelapa sebagai Bahan Media Kultur Jaringan Anggrek. Teknik Lingkungan, 11(3), 373–380. https://doi.org/https://doi.org/10.29122/jtl.v11i3.1182
Handini, A. S., Sukma, D., & Sudarsono, dan. (2016). Analisis Keragaman Morfologi dan Biokimia pada Anggrek Phalaenopsis (Orchidaceae). Indonesian Journal of Agronomy, 44(1 SE-Articles), 62–67. https://doi.org/10.24831/jai.v44i1.12502
Isyraq, M., Amalia, L., & Aisyah, I. (2021). Pengaruh air kelapa sebagai sitokinin organik dan sukrosa terhadap pertumbuhan protocorm anggrek (Phalaenopsis hybrid MP 253 x F1 3363 (M)) in vitro. Kultivasi, 20(1), 27. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i1.31941
Nurfadilah, Mukarlina dan Rusminanto, E. (2018). Multiplikasi Anggrek Hitam ( Coelogyne pandurata Lindl ) pada Media Murashige Skoog (Ms) Dengan Penambahan Ekstrak Pisang Ambon dan Benzyl Amino Purin (BAP). Jurnal Protobiont, 7(3), 47–53. https://doi.org/10.26418/protobiont.v7i3.29078
Marpaung, R.G., D. Pasaribu, dan Y. S. K. G. (2019). Pengaruh Ekstrak Kentang dan Air Kelapa Muda terhadap Pertumbuhan Planlet Dendrobiumsp pada Media Vacin DAN Went. Darma Agung, 3(2), 84–92.
Rahayu, E. M. Della. (2015). Konservasi anggrek bulan (Phalaenopsis spp.) di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya -LIPI, Bogor. 1, 1847–1850. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m010816
Setiawati, T., N. Mohamad, E. S. Rosmiati, G. G. Pitaloka. (2016). Pertumbuhan Tunas Anggrek Dendrobium sp. Menggunakan Kombinasi Benzyl Amino Purin (BAP) dengan Ekstrak Bahan Oganik pada Media Vacin and Went (VW). Jurnal Pro-Life, 3(3), 143–152. https://doi.org/https://doi.org/10.33541/jpvol6Iss2pp102