Pengaruh Rasio Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dengan Pupuk Inorganik Komersial Terhadap Pertumbuhan Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) Secara Hidroponik Rakit Apung
Abstract
Studi pengaruh Rasio Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Pupuk Inorganik Komersial terhadap Pertumbuhan Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) secara Hidroponik Rakit Apung dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai Januari 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio pemberian pupuk organik cair limbah ikan nila terhadap pertumbuhan tanaman sawi pakcoy secara hidroponik rakit apung, untuk mengetahui konsentrasi pupuk organik cair limbah ikan nila terbaik untuk pertumbuhan tanaman sawi pakcoy yang optimal pada. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan (100% AB mix, 25% POC dan 75% AB mix, 50% POC dan 50% AB mix, 75% POC dan 25% AB mix, 100% POC) dengan 4 ulangan. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu. Parameter lingkungan yang diamati adalah suhu lingkungan (rumah hidroponik), suhu larutan, pH larutan dan TDS (Total Dissolved Solid). Parameter pertumbuhan yang diamati yaitu, tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar, berat kering, luas daun, kandungan klorofil, laju pertumbuhan relatif tanaman, dan volume akar. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan dengan menggunakan 100% AB mix dan perlakuan 25% POC dan 75% AB mix merupakan perlakuan terbaik pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar, berat kering, volume akar, laju pertumbuhan relatif, dan kandungan klorofil. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa substitusi lebih dari 25% POC belum mampu memberikan pertumbuhan yang optimum seperti pupuk AB mix.
References
Fitriani, H., M. Iskandar, dan R. Yusuf. 2015. Respon Perumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Secara Hidroponik Terhadap Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi Pupuk Organik Cair. Jurnal Agrotekbis 3.
Sarido, L., dan Junia. 2017. Uji Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Dengan Pemberian Pupuk Organik Cair pada System Hidroponik. Jurnal Agrifor 16.
Roidah, I. S. 2014. Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo 1.
Siswadi. 2006. Tanaman Hidroponik. PT. Citra Aji Prama: Yogyakarta.
Hadisuwito, S. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Agromedia Pustaka: Jakarta.
Prihandarini, R. 2014. Manajemen Sampah Daur Ulang Sampah Menjadi Pupuk Organik. PerPod: Jakarta.
Kurniawan, A., M. Yonik, dan S. Arif. 2015. Reduksi Limbah Ikan Menjadi Pupuk Cair Organik dengan Variasi Lama Fermentasi dan Konsentrasi Biokatalisator EM4. Jurnal Lingkungan Tropis 9: 1-10.
Rahmah, A., M. Izzati, dan S. Parman. 2014. Pengaruh Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Sawi Putih (Brassica chinensis L.) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. var. Saccharata). Buletin Anatomi dan Fisiologi 22: 65-71.
Wirosoedarmo, R., J. Bambang Rahadi dan Dita Ermayanti. 2001. Pengaruh Sistem Pemberian Air dan Ketebalan Spon terendam terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea) dengan Metode Aquaculture. Jurnal Teknologi Pertanian 2(2): 52-57
Priandoko, A. D., S. Parwanayoni, dan I. K. Sundra. 2000. Kandungan Logam Berat (Pb dan Cd) pada sawi hijau (Brassica rapa L. Subsp. Perviridis Bailey) dan Wortel (Paucus carrota L. Var. Sativa Hoffim) yang beredar di Kota Denpasar. Jurnal Simbiosis 11: 9-20.
Rosliani, R., dan N. Sumarni. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran dengan Teknik Hidroponik Balai Penelitian Tanaman Sayuran Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Bugbee, B. 2003. Nutrient Management in Recirculating HydroponikCculture. Paper presented at The South Pacific Soil-less Culture Conference in Palmerston North.
Permentan. 2011. Perundangan Pertanian. Accessed 02 Januari 2018. http://perundangan.pertanian.go.id/admin/file/Permentan-70-11.pdf.
Raihan, S. 2002. Suplemen Bahan Organik Terhadap Pupuk Anorganik dalam Meningkatkan Hasil Jagung di Lahan Lebak. mProsiding Nasional Pertanian Organik, Jakarta.
Marsiningsih, S. W. 2015. Analisis Kualitas Larutan Mol Berbasis Ampas Tahu. Jurnal Agroekoteknologi Tropikal 4.
Nurrohman, M., A. Suryanto, dan K. P. Wicaksono. 2013. Penggunaan fermentasi Ekstrak Paitan (Tithonia diversifolia L.) dan kotoran kelinci cair sebagai sumber hara pada budidaya sawi (Brassica juncea L.) Secara Hidroponik Rakit Apung. Jurnal Produksi Tanaman 2.
Priyanto, D. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta. Mediakom
Dwidjoseputro. 1994. Pigmen Klorofil. Erlangga: Jakarta.
Novizan, L.B. 2007. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agro Media Pustaka, Jakarta.
Lakitan, B. 2008. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo: Jakarta.
Khairunisa. 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik, Anorganik dan Kombinasinya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Hijau (Brassica juncea L. Var. Kumala). Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
Harjoko, D. 2007. Studi Macam Sumber Air dan pH Larutan Nutrisi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) SecaraHidroponik NFT. UNS, Surakarta.
Veranica, H. I., Supriyono, dan Samanhudi. 2015. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tepung Aren dan Mikroorgnisme Lokal Sebagai Larutan Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bayi Kailan (Brassica oleracea) Dengan Sistem Hidroponik. Jurnal El-Vivo 3: 78.
Loveless, A. R. 1987. Prinsip-Prinsip Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Gramedia: Jakarta.
Jumin, H. B. 2002. Agronomi Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Gardner, R., Franklin B, dan R. L. Mitchell. 2007. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press: Jakarta.
Gardner, R., Franklin B, dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press: Jakarta.